Selasa, 13 Maret 2012

KONSEP DIRI


KONSEP DIRI

 

Definisi

Suart & Sundenn ( 1991 ).
Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya yang mempengaruhi indifidu dalam berhubungan dengan orang lain.
Beck, William dan Rawlin (1986)
Konsep diri adalah cara indifidu memandang dirinya secara utuh : fisikal, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.
Konsep diri belum ada saat dilahirkan, tetapi dipelajari dari pengalaman unik melalui eksplorasi diri sendiri dalam berhubungan dengan orang dekat dan berarti bagi dirinya. Konsep diri berkembang dengan baik apabila : budaya dan pengalaman di keluarga dapat memberikan perasaan positif, memperoleh kemampuan yang berarti bagi indifidu / lingkungan dan dapat beraktualisasi, sehingga indifidu menyadari potensi dirinya.

Rentang respon
Respon indifidu terhadap konsep diri, berfluktuasi sepanjang rentang respon dari adaptif sampai mal adaptif.
a.     Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
b.     Konsepdiri positif apabila indifidu mengalami pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri dan meyadari hal hal positif maupun negatif dalam dirinya.
c.     Harga diri rendah adalah indifidu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
d.     Identitas kacau adalah kegagalan indifidu mengintegrasikan aspek aspek identitas masa kanak kanak ke dalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
e.     Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.


Respon adaptif                                                                                     Respon mal adaptif


 


Aktualisasi diri                         Harga diri rendah                                 depersonalisasi


Komponen konsep diri ( Suart & Sundenn 1991 ).
a.     Tubuhnya / citra tubuh ( body image )
Disadari atau tidak disadari. Termasuk persepsi, perasaan masa lalu dan sekarang, tentang ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan potensi diri. Pandangan ini terus berubah oleh pengalanan dan persepsi baru.
Masalah keperawatan :
1.     Gangguan citra tubuh               4. Ketidakberdayaan
2.     Gangguan harga diri                 5. Kerusakan penyesuaian
3.     Keputusasaan
b.     Ideal diri ( self ideal )
Persepsi indifidu tentang perilaku yang harus dilakukan sesuai dengan standart, aspirasi, tujuan atau nilai yang ditetapkan. Ideal diri diperlukan oleh indifidu untuk memacu pada tingkat yang lebih tinggi.
Masalah keperawatan :
1.     Ideal diri tidak realistis                       3. Ketidakberdayaan
2.     Gangguan diri : harga diri rendah         4. Keputusasaan
c.     Harga diri ( self esteem )
Penilaian tentang nilai indifidu dengan menganalisa kesesuaian perilaku dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi berakar dari peneriman diri sendiri tanpa syarat, sebagai indifidu yang berarti dan penting, walaupun pernah salah, gagal atau kalah dalam kehidupan. Harga diri diperoleh dari penghargaan diri sendiri dan orang lain. Faktor yng mempengaruhi harga diri tinggi adalah perasaan diterima dicintai, dihormati serta frekuensi kesuksesan.
Masalah keperawatan :
1.     Gangguan harga diri : harga diri rendah situasional / kronik
2.     Keputusasaan
3.     Isolasi sosial : menarik diri
4.     Risiko perilaku kekerasan
d.     Peran ( role performance )
Seperangkat perilaku yang diharapkan oleh masyarakat menurut Stuart & Sundenn ada 5 faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dengan peran :
1.     kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran.
2.     konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran indifidu.
3.     keseimbangan dan kesesuaian antara peran yang dilakukan.
4.     keselarasan harapan dan kebudayaan dengan peran.
5.     kesesuaian situasi yang dapat mendukung pelaksanaan peran.
Masalah keperawatan :
1.     Perubahan penampilan peran                 3. Keputusasaan
2.     Gangguan harga diri                             4. Ketidakberdayaan
e.     Identitas
Penilaian indifidu terhadap dirinya sebagai satu kesatuan yang utuh berlanjut, konsistensi dan unik. Ini berarti indifidu tersebut otonom, berbeda dengan orang lain, termasuk persepsinya terhadap jenis kelamin. Pembentukan identitas dimulai sejak lahir dan berkembang melalui siklus kehidupan terutama pada periode remaja.
Masalah keperawatan :
1.     Gangguan identitas personal                 3. Keputusasaan
2.     Perubahan penampilan peran                 4. Ketidakberdayaan


Kepribadian yang sehat
Indifidu dengan kepribadian yang sehat mempunyai ciri konsep diri sebagai berikut :
a.     konsep diri yang positif
b.     gambaran diri yang tepat dan positif
c.     menyadari kelemahan dan kekurangan diri
d.     ideal diri yang realistis
e.     harga diri yang tinggi
f.     penampilan diri yang memuaskan
g.     identitas yang jelas

Faktor predisposisi
faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah :
§  faktor yang mempengruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua terhadap anak, harapan orang tua yang tidak realistis, terlalu sering mengalami kegagalan
§  faktor yang mempengaruhi penampilan peran yaitu peran yang sesuai dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan, dan peran yang sesuai dengan kebudayaan
§  faktor yang mempengaruhi identitas diri yaitu orang tua yang tidak percaya pada anak, orang tua tidak konsisten menanamkan identitas anak, tekanan teman sebaya dan kultur sosial yang berubah

Faktor presipitasi
Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam / luar indifidu (internal or external sources) yang dibagi 7 kategori :
§  ketegangan peran, adalah stres yang berhubungan dengan frustasi yang dialami indifidu dalam peran atau posisi yang diharapkan.
§  Konflik peran; ketidak sesuaian peran antara yang dijalankan dengan yang diinginkan.
§  Peran yang tidak jelas; kurangnya pengetahuan indifidu tentang peran yang dilakukannya
§  Peran berlebihan; kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan seperangkat peran yang kompleks
§  Perkembangan transisi, yaitu perubahan norma yang berkaitan dengan nilai untuk menyesuaikan diri
§  Situasi transisi peran, adalah bertambah atau berkurangnya orang penting dalam kehidupan indifidu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti
§  Transisi peran sehat-sakit, yaitu peran yang diakibatkan oleh keadaan sehat atau keadaan sakit.
Transisi ini dapat disebabkan :
o    Kehilangan bagian tubuh
o    Perubahan ukuran dan bentuk, penampilan / fungsi tubuh
o    Perubahan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan
o    Prosedur pengobatan dan perawatan.



Perilaku
Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah :

Ø  Mengkritik diri sendiri atau orang lain
Ø  Produktifitas menurun
Ø  Destruktif pada orang lain
Ø  Gangguan berhubungan
Ø  Merasa diri lebih penting
Ø  Merasa tidak layak
Ø  Rasa bersalah
Ø  Mudah marah dan tersinggung
Ø  Perasaan negatif terhadap diri sendiri
Ø  Pandangan hidup yang pesimis
Ø  Keluhan keluhan fisik
Ø  Pandangan hidup terpolarisasi
Ø  Mengingkari kemampuan diri sendiri
Ø  Mengejek diri sendiri
Ø  Mencederai diri sendiri
Ø  Isolasi sosial
Ø  Penyalah gunaan zat
Ø  Menarik diri dari realitas
Ø  Khawatir
Ø  Ketegangan peran


MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan gambaran diri


*    Gangguan gambaran diri b/d harga diri rendah
*    Gangguan gambaran diri b/d devisit perawatan diri

Gangguan identitas diri
*    Gangguan identitas diri b/d perubahan penampilan peran
*    Gangguan identitas  b/d keracunan obat yang dimanifestasikan dengan kontrol impuls yang kacau dan hilang

Gangguan penampilan peran
*    Gangguan penampilan peran b/d harga diri rendah

Gangguan harga diri
*    Harga diri rendah b/d ideal diri yang tidak realistis
*    Harga diri rendah b/d ideal diri terlalu tinggi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar